Wednesday, July 4, 2012

Manajemen Alhamdulillah

Manajemen Alhamdulillah

Penulis Indra Utoyo—Direktur CIO Telkom dan Pakar ICT, menyatakan bekerja, jika berprinsip pada nilai-nilai Al-Quran, akan membentuk motivasi diri yang kuat, sikap istiqomah, dan selalu bersyukur.  Itulah yang dinamakan Prinsip MANAJEMEN  ALHAMDULILLAH: melihat setiap peristiwa bukan serba kebetulan, mampu mengambil hikmahnya, dan mendorong perbaikan diri.

Telah menerapkan MANAJEMEN ALHAMDULILLAH di lingkungan Telkom sejak 2004, Indra Utoyo kini menerbitkan MANAJEMEN ALHAMDULILLAH: Melejitkan Kepemimpinan Diri dengan Teori Quranik, bersama Penerbit Mizania.

Hidup ini penuh rintangan dan cobaan. Tapi dibalik semua itu, selalu ada kemudahan. Memandang hidup dengan mindset yang indah akan membentuk sikap, tindakan, dan pola pikir yang bermuara pada prinsip religius : bahwa hidup itu indah, maka segala puji bagi Allah yang memberikan keindahan. Itulah konsep manajemen Alhamdulillah.

Dibangun dengan renungan spiritual yang diperkaya dengan pengalaman telekomunikasi terbesar di Indonesia, penulis memberikan formula praktis menstransformasikan diri menjadi great people atau significant leader.
Melejitkan Kepemimpinan Diri dengan Teori Quranik-tersebut ditunjukkan tentang tiga segitiga kepemimpinan diri (self-leadership) yang mengisi tiga sudut segitiga tersebut:
1. Self-development.
2. Self-conciousness.
3. Self-contribution.

Diharapkan ketiga kerangka manajemen alhamdulillah ini dapat membawa pembaca menuju cahaya kearifan dan menerapkannya dalam sistem manajemen diri maupun perusahaan.
Penulis menggambarkan tiga pilar manajemen diri tersebut berdasarkan Surah Fathir ayat ke-29: (1) Membaca Kitab Allah, (2) Mendirikan shalat, dan (3) Menafkahkan sebagian rezeki Allah Swt. Ketiga pilar atau langkah ini, menurut Pak Indra, merupakan salah satu bentuk Quranic Quotient (QQ) untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan hidup.

Penulis memberikan tips ringkas bagaimana kita dapat meraih sukses baik di dunia maupun di akhirat:
Pertama
, menjadikan ilmu sebagai setir (pengarah hidup kita).

Kedua
, menjadikan rasa syukur sebagai gas (maksudnya pedal gas yang ada di dalam kendaraan).

Ketiga
, menjadikan sabar sebagai rem.

Buku ini tidak hanya layak dibaca oleh individu, melainkan juga wajib menjadi pegangan setiap karyawan dan pemimpin perusahaan yang ingin mengingatkan kemampuan diri dan perusahaan.

Penulis     : Indra Utoyo

Penerbit   : Mizania

Tebal Buku : 143 halaman

Jenis cover : Soft cover

No comments:

Post a Comment